It is with a heavy heart that I announce the upcoming shutdown of my website on January 1, 2025. This platform has been a significant part of my life, filled with countless memories, meaningful connections, and shared moments that I will forever cherish. Although this decision was not an easy one, circumstances have left me with no other choice. I want to express my deepest gratitude to everyone who supported me and joined me on this journey. Your kindness and encouragement have meant the world to me. As we part ways, I wish each of you peace, joy, and lasting happiness in your lives.
Thank you for everything.
simtudduror mp3 offline 2.0 APKs
- Version: 2.0
- File size: 54.78MB
- Requires: Android 4.0+
- Package Name: com.santri.pesisir.sholawatsimtudduror
- Developer: Santri pesisirDev
- Updated Oct 22, 2022
- Price: Free
- Rate 4.70 stars – based on 41 reviews
1. tampilan menjadi kekinian
HABIB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI (Pengarang Maulid Simtud Duror)
Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi dilahirkan di desa Qosam (Hadramaut). Ayah kandungnya adalah seorang alim dan ulama besar yaitu Habib Muhammad bin Husein Alhabsyi lahir di Seiwun sedangkan ibunya adalah juga seorang alim dan pendakwah yang bernama Hababah Alawiyah binti Husein bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri lahir di Syibam. Ada sebuah kisah menarik tentang ayah Habib Ali. Pada waktu itu ayah Habib Ali menyewa rumah seharga 100 qursyi setahun. Suatu hari pemilik rumah datang untuk meminta uang sewa rumah. Ayah Habib Ali kemuadian berkata kepada kakaknya Habib Ali : “Wahai Ahmad, naiklah keatas, ambil uang uang 100 qursyi di laci dan bawa kesini!”. Ahmad berkata dalam hati “setiap hari laci itu kubuka dan didalamnya tidak ada uang”. Ahmad lalu naik keatas. Setelah membuka laci dan tidak menemukan apa-apa, lalu ia kembali menemui ayahnya “Wahai ayah laci itu kosong, tidak kutemukan uang disana”. “Kau tidak melihatnya, Ayo ikut aku, akan kutunjukkan kepadamu” kata ayah Habib Ali. Setelah itu mereka berdua naik keatas dan membuka laci. Ternyata disana ada sebuah kantong berisi uang 100 Qursyi, “Berikanlah pemilik rumah itu uang ini agar ia tenang”. “Wahai ayah, kami telah tenang dari pemilik rumah, namun kita sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli makanan”, kata Ahmad (kakak Habib Ali). “Wahai anakku. Dia yang memberi uang untuk membayar sewa rumah ini tentu akam memberi kita makan”, jawab ayah Habib Ali. Tak lama kemudian ada surat dari Sultan Gholib bin Muhammad beserta uang 100 Qursyi. Rupanya Sultan ini salah satu murid ayah Habib Ali, “Wahai anakku, perhatikanlah bagaimana Allah memudahkan rezeki kita” kata ayah Habib Ali (Habib Muhammad bin Husein Alhabsyi.